[cerpen] Matamu Katarak

Usman Hermawan Ketika aku naik motor, seseorang yang sebenarnya aku kenal menyapaku dengan isyarat pada jarak sekira lima meter. Aku tak menyadari karena aku tak melihat mukanya dengan jelas. Pengelihatanku agak buram, berkabut. Hal seperti itu berulang kali terjadi. Kukira mereka kecewa dan mengira aku angkuh. Aku tak enak hati hingga kemudian ada seseorang yang aku mintai maaf, aku jelaskan penyebabnya. Pandanganku terasa tidak bersih. Untuk membaca teks di bawah sinar matahari yang amat terang aku kesulitan, silau. Faktor penyebab ketidaknormalan pengelihatanku mungkin akibat radiasi sinar dari laptop dan HP yang terus menerus, selain faktor usia. Pada pencahayaan di ruangan daya lihat mataku terasa biasa saja. Namun ketika berada di luar ruang dengan pencahayaan sinar marahari yang terang terasa ada penghalang, melihat jauh tampak buram dan silau. Teks pada kertas pun tak tampak jelas. Dokter spesialis mata yang menangani pengobatan ibuku menyarankan agar kami anak-anak...