[drama] PERGAULAN GADO-GADO
Drama komedi satu babak, karya:
Usman Hermawan, Bekas Orang Ganteng
Usman Hermawan, Bekas Orang Ganteng
Para Pemain:
Istri : _____________________
Suami :
_____________________
Orang 1 :
_____________________
Orang 2: _____________________
Orang 3 :
_____________________
Orang 4 :
_____________________
Orang 5 :
_____________________
Orang 6 :
_____________________
Kartimun :
____________________
Petugas :
_____________________
PARA SISWA :
________________
Adegan 1
Bawah pohon. PARA
SISWA masuk membawa makanan jajanan sendiri-sendiri. Saat itu KBM di kelas
sedang berlangsung. Mereka membolos. Tokoh Kartimun ada di antara mereka.
Mereka bergunjing tentang guru dan teman-teman yang tidak disukai.
(IMPROVISASI)
Di akhir
pergunjingan mereka datang seorang siswa mengabarkan bahwa ada satpol PP akan
datang merazia siswa yang bolos. Mereka belingsatan.
Adegan 2
Suami-Istri masuk
(diiringi musik) selanjutnya ambil posisi duduk sebagian di kiri dan sebagian
di kanan, sebagian berdiri.
Istri : He Penonton!
Buah pinang kulit serabut/ Manis-manis kue bidara/ duduk tenang jangan
ribut/ orang sukses mau bicara…. Saya
sama bapaknya anak-anak ni keluarga sukses. Nama saya Titin Kartini, ini suami
saya namanya Bejo. Disingkat jadi TeKaBe.
Kayak nama partai!
Suami : Partai itu PeKaBe!
Istri : Anak saya namanya Kartimun. Anak saya
cantiknya luar biasa. Luar-dalem. Ya Pak yah? Duh tu anak luar biasa. Sering
juara. Di kelas peringkatnya nomor sepatu. Pada saat teman-teman belum pada
datang juga paling cantik di kelas. Saking cantiknya, banyak yang ngejar-kejar:
anak-anak cowok, bahkan gurunya. Eh, orang kantin juga ngejar-ngejar, sampe ke
rumah. Heh tu anak mujur benar nasibnya. Iya kan pak?
Suami : Iyah…
Istri : Kata guru olah
raganya, Pak Lasiran, anak saya juara untuk bidang lompat pagar. Setiap hari
gak pernah alpa, sekolah terus. Minggu kegiatannya ekskul, ekskul musik: piano.
Ke mana-mana juga dia suka bawa piano. Tanggal merah dia sekolah terus. Si Kartimun, walaupun gak diberi uang
jajan tetap bisa jajan. Soal cari duit tu anak pintar banget. Padahal gak bawa
duit, masuk pasar eh pulang bawa sayuran. Yah pak yah!
Suami : (kesal) Begini yah Bu. Hari ini kita mau
makan apa yah?
Istri : (Cuek) Cita-citanya… Cita-citanya apa pak?
Suami :
(sinis) pilot
Istri : Iya pilot. Di sekitar sini kan belum ada orang yang
cita-citanya pilot. Emang sih teman-temannya bercita-cita pengen jadi pemulung.
Pemulung itu bukan cita-cita, nasib…
Suami : Bu, pelan-pelan. Bapak juga pemulung.
Istri : Walaupun pemulung tapi kan bapak bukan pemulung biasa. Kalau
bapak kan spesialis pemulung sandal di masjid. Bapak juga kan pernah diundang
mulung di istana negara, iya kan?
Suami : Iyaaaah
Orang 1,2,3 : (masuk) Kartimun…..
Kartimun……. Kartimun. (Nyanyi) Kartimun, kangkung kacang kol 2x.
Terong-terong!
Hejahe-jahe, Kartimun, cabe, kangkung toge… 3x
Bapak-
ibu, apakah Kartimun ada di rumah? Kami ingin ngajak belajar bersama
Istri : Kartimun, anakku yang cantik luar-dalem,
tidak ada di rumah. Dia sedang menuntut ilmu, guna mengapai cita-cita masa
depan agar berguna bagi nusa, bangsa dan agama, juga kedua orang tuanya.
Sebagai anak bangsa, kalian harus cinta tanah air. (Nyanyi) Indonesia tanah
airku! Merah darahku! Merah punggungku, merah bibirku…..
Suami : Bu bukan
begitu. (Nyanyi) Indonesia tanah air beta….
Istri : Cukup, Pak.
Orang 1,2,3 : Jadi, Kartimun kemana Bu, Pak?
Istri : ya tentu sekolah-lah,
emang kalian, pemalas. Kalau kalian malas belajar mau jadi apa kalian nanti,
hah? Jadi anak muda harus giat belajar. Yah kan Pak?
Suami : iyaaaah
Orang 1,2,3 : Tapi Bu,
sekolah kan diliburkan. Guru-gurunya rapat di puncak. Bener bu!
Suami : Seminggu yang lalu?
Orang 1 : Juga
libur, kepala sekolahnya lagi!
Istri : Hah, kepala sekolahnya kawin lagi?
Orang 2 :
Maksudnya, mengawinkan anaknya.
Suami-Istri : Oooo
Suami : Terus, apa
benar sekarang libur?
Istri : Ahhh kalian ini. Bo-ing banget. Hari gini
sekolah gurunya rapat, gak mungkiiiiiiin.
Orang 3 : Begini lo Bu, Kartimun dalam beberapa hari ini tidak masuk
sekolah. Biar tidak tertinggal pelajaran, kami
mau mengajaknya belajar bersama.
Suami :
Bu…
Istri : Kartimun sudah berangkat sekolah. He, pergi-pergi
kalian. Keluarga sukses tidak bisa dibohongin. Tadi anakku berangkat kok. Pergi
kalian, kami juga mau ke arisan! Ayo Pak!
out
Adegan 3
Orang 4, 5, dan 6 adalah para siswa yang selain rajin sekolah juga rajin
usaha, ada yang jual Koran ada pula yang juaalan makanan. Masing-masing membawa
dagangan. Di suatu tempat.
Orang 4 : Moy, nanti lulus SMA kamu mau kuliah ke
mana?
Orang 5 : Mau masuk ke UNTER
Orang 6 : Untar kali…
Orang 5 : UNTER universitas terkenal
Orang 4 : Aku mau masuk UGD, Universitas Gawat
Darurat. Kamu mau ke mana?
Orang 6 : aku mau masuk fakultas kedodoran, eh
kedokteran gigi. Spesialis gigi taring, atau spesialis gigi palsu.
Orang 5 : Siapaaaaaaa yang membiyayai kita kuliah.
Orang tua kita juga belangsak. Tapi meskipun begitu kita harus tetap tekun
belajar biar berprrestasi. Siapa tahu ada jalan.
Koor : (Nyanyi) Insya Allah, insya Allah, ada
jalan …… dst.
Orang 5 : (memandang
ke satu arah) Eh, ada teman kita tuh, malu, ngumpet yu …..
Orang 4 : Jangan
Orang 6 : Gak usah
malu. Kita kan jualan untuk biaya sekolah.
Orang 4 : Kita kan
tidak melakukan kesalahan.
Orang 5 : Ya
sudah. Kamu yang hadapi duluan.
Orang 1,2,3 : (masuk) Hai kawan-kawan….. Ngapain
kalian di sini?
Orang 4,5, 6 :
Jualan dong.
Orang 1, 2, 3 :
Bagus….. Bagaimana laku dagangannya.
Orang 4,5, 6 :
Alhamdulillah…
Orang1,2,3 : Kalian lihat Kartimun gak?
Orang 4,5, 6 :
Nggak tuh?
Orang 4 :
(mengingat) Tapi…. Ah… mudah-mudahan bukan.
Orang 1 : maksudmu?
Orang 4 : (ragu) Cuma mirip kali…
Aku melihat orang mirip Kartimun digandeng cowok, jalan, lalu naik taksi ke arah
kota. Tapi mudah-mudahan bukan Kartimun.
Orang 5 : Aku juga pernah lihat dia turun dari mobil
mewah, dandannya menor.
Orang 5, 6 : Memangnya ada apa
sih?
Orang 3 : Kita cuma khawatir kalau Kartimun…..
Orang 2 : terlibat pergaulan gado-gado…
Orang 4 : Enak
dong!
Orang 5 : Siapa yang jadi kacangnya?
Orang 2 : Maksudku,
Kartimun bergaul dengan orang dewasa.
Orang 3 : Eh!
Kalian dagangnya sudah selesai?
Orang 6 : Emang mau
beli?
Orang 2 : Iya, aku
mau beli.
Orang 4, 5, 6 :
Habis…………. Alhamdu….
Koor : ….. lillah……
Adegan 4
Istri :
(mengamuk, menarik kuping anaknya sambil mengomel) Kartimun….. Kamu
kemana saja selama ini hah? Kemana?
Pak,
ini anakmu. Ini anakmu. Bukan anakku, bukan… bukan…
Suami :
Anak kita Bu, anak kita.. Tidak ada perempuan lain selain kamu. Ibu
sendiri yang melahirkan kok.
Istri : Tidak!
Suami : anak kita. Yakin, waktu lahiran di bidan
anak ini tidak tertukar kok Bu.
Istri : Dasar Bapak sih. Bagaimana sih jadi
Bapak, tidak becus mendidik anak.
Suami : Anakku, memangnya kemana saja kamu selama
ini.
Kartimun : Sekolah.
Suami : Sekolah di mana?
Kartimun : Di mana-mana. Di warnet, di mall, di….. ya
di mana saja-lah…
Suami : Astagfirullah
Kartimun : (heran dan sombong) Memang kenapa Bu?
Suami : Ini kamu tidak lulus…..
Istri
: Apa kata dunia…. Anak keluarga sukses tidak lulus!
Kartimun : Tidak lulus? Tidak mungkin. Saya sudah kasih sogokan ke wali kelas. Pasti
lulus!
Istri : Lulus apa? (MENUNJUKKAN
SURAT KETERANGAN dan membacanya) Ni, kepala SMAN 51 menyatakan bahwa Kartimun
dinyatakan tidak lulus! Jelas?
Kartimun : Aduuuhhh masa sih!
Petugas : (Masuk) Saya polisi. Anak ibu saya
tangkap.
Suami-istri : (terkejut) Memangnya kenapa?
Petugas : Anak
bapak-ibu diketahui sebagai pengedar obat-obat terlarang
KARTIMUN DITANGKAP,
KARTIMUN MERONTA, IBU-BAPAKNYA MERADANG.
Adegan 5
SEMUA SISWA MASUK
Narasi:
Kartimun, anak yang dibangga-banggakan ibu-bapaknya itu gagal
memperoleh ijazah. Dia tidak lulus. Gaya hidupnya yang glamor, suka keluyuran
dan sering meninggalkan sekolah menjadi penyebabnya. Selain itu kebiasan buruk dan keterlibatannya
dengan pengedaran barang haram mengantarkannya ke pintu penjara. Sementara itu
teman-teman sekolahnya yang rajin belajar dan berusaha tengah sibuk
mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
demi menggapai cita-cita bagi masa depan yang gemilang.
Mereka gembira,
tercetus kata-kata yang menggambarkan kegembiraan: Hore aku lulus! Aku akan
masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan!
Aku ingin jadi …… (menyebutkan cita-cita masing-masing)
Seorang mengatakan:
Kemajuan kaum perempuan berkat perjuangan KARTINI !
Koor : (Nyanyi lagu
KARTINI)
Silakan teks ini
kembangkan jika perlu!
Komentar
Posting Komentar